9.07.2010

Sekolah Toge

Hari itu, anak-anak di Kampung Aspen belajar berkebun. Mama Kety dan Mama Ana membimbing mereka merendam dan menyemai biji-biji kacang hijau dalam mangkuk. Esok harinya biji kacang hijau telah berganti wujud menjadi toge (tauge). Ah itu sih biasa, anak-anak setiap hari melihat mamanya memproduksi toge di rumah. Tapi serentak mereka bertanya-tanya ketika gelas-gelas plastik bekas kemasan air mineral dibagikan ke mereka. Mama Kety dan Mama Ana kemudian memandu mereka mengisi gelas plastik itu dengan tanah. Satu persatu jemari anak-anak memasukkan toge dalam gelas. Esoknya, setiap sebelum belajar, mereka menyiram air ke gelas itu dengan tangan kecil mereka. Daun-daun tumbuh satu persatu, anak-anak mengamati dengan antusias. Seminggu kemudian, daun-daun tumbuh rimbun di dalam gelas mereka, batangnya pun makin tinggi. Inilah toge yang telah kita tanam, anak-anak bersorak gembira. Beberapa polibag telah disiapkan untuk memindahkan pohon kecil toge. Lalu mereka bernyanyi lagu ambil bibit toge, kita tanam sama-sama....

“Mama bapa..., kita sudah belajar toge di sekolah, suatu saat nanti kita akan tanam pohon agar halaman belakang rumah kita tidak longsor lagi!”.